Category: Essay

  • Urgensi Investasi bagi Musisi

    Urgensi Investasi bagi Musisi

    Panggung-panggung kecil mulai bermunculan, poster-poster gigs semakin ramai dibagikan, bahkan sesaat sebelum meninggalkan Medan, ada satu-dua panggung yang jadwalnya berurutan. Tidak hanya musik, namun juga pameran seni rupa. Seolah dunia akan berakhir atau setidaknya peraturan tentang kesehatan yang berganti lagi. Peraturan tentang protokol kesehatan yang melonggar dan momen “punggahan” menjadi alasan ramainya skena seni beberapa waktu ini, jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa membuat gigs, dalam diam kami sepakat. Hidup (Sempat) Berakhir di 2019 2019 menjadi tahun yang memiliki arti sendiri. Tidak hanya menyoal pandemi, namun juga industri pertunjukan. Bagaimana alasan berkerumun menjadikan industri pertunjukan padam begitu saja dan bahkan…

  • Hari Blogger Nasional: Lantas, Apa yang Kita Rayakan?

    Hari Blogger Nasional: Lantas, Apa yang Kita Rayakan?

    27 Oktober lalu, ada perasaan yang campur aduk (entah kagum, senang atau miris) saat melihat banyak sekali ucapan “Selamat Hari Blogger Nasional”, khususnya dari beragam merk layanan hosting (tentu saja). Namun aku kembali berpikir, hingar bingar tanggal spesial tentang blogger (atau blogging) ini jauh dari kata istimewa bahkan hanya sekadar momentum untuk “ziarah masa lalu” dari masa jayanya. Lantas apa yang sebenarnya kita rayakan? Blogger Dari pelakunya saja, istilah ini tentu saja sudah tergilas jauh. Menyandang nama sebagai Blogger kini sudah tidak “seseksi” dahulu. Tentu saja Youtuber, Selebgram atau bahkan Selebtweet saat ini lebih menarik dan tentu saja lebih cepat…

  • Blogger Musik dan Ulasannya yang Semakin Irelevan

    Blogger Musik dan Ulasannya yang Semakin Irelevan

    Setelah menulis tentang regenerasi media musik lokal malam tadi, ada satu pikiran yang masih mengganjal sampai saat ini. Bagaimana aku yang saat ini menjalani waktu senggang sebagai self-claimed blogger musik dan menulis beberapa karya dari pelaku lokal sampai nasional. Meski sempat begitu senang mendapat perhatian dan apresiasi dari sosok-sosok yang ditulis, namun ada hal menjadi pikiran tersendiri (bahasa kerennya overthinking) bahkan sempat membuatku istirahat menulis sampai dua bulan: apakah tulisan-tulisan semacam ini masih relevan, dinikmati atau setidaknya dibaca secara utuh? Jauh sekali jika berkaca jauh pada media luar negeri seperti Pitchfork, Rolling Stone atau ulasan pribadi semacam Anthony Fantano. Belum,…

  • Migdal Bavel: Media dan Skena; Sebuah Memoar

    Migdal Bavel: Media dan Skena; Sebuah Memoar

    Media dan Skena: Perkenalan Sore yang biasa saja sekitar tahun 2017, sehimpun kertas yang tergeletak ngaggur di atas meja sebuah kafe itu menarik perhatianku. Waktu luang yang teramat banyak tahun itu aku memang membuatku lebih sering nangkring di kedai kopi bahkan “keliling” mencoba banyak kedai kopi yang tetiba menjamur. Aku ingat betul di mana aku menemukan zine itu, sebuah kedai bernama Syifa Coffee di Jalan Sudirman. Tentu saja, pada saat itu aku sendiri belum kenal apa itu zine (saat di pers mahasiswa ketemunya cuma magazine alias majalah biasa dan tabloid, thok), apalagi yang namanya skena. Tentu saja hal yang paling menarik…

  • Rilisan Tunggal Terbaik Medan 2020: A Pandemic Travel

    Rilisan Tunggal Terbaik Medan 2020: A Pandemic Travel

    Respon baik datang dari banyak arah saat ulasan tentang Album dan EP Terbaik Indonesia 2020 meluncur ke linimasa. Sebagai penikmat skena lokal, rasanya beberapa rilisan lokal memang layak untuk “melangkahi” beberapa nama musisi nasional yang ada di daftar tersebut. Medan sebagai salah satu kota dengan skena musik yang beragam tentu saja turut berpartisipasi meramaikan tahun suram ini. Tidak hanya album dan EP (extended play) saja yang berhasil menjadi ajang unjuk gigi para musisi lokal Medan. Beberapa nama malah menghentak tahun ini dengan rilisan tunggal (single) yang bersembunyi dan secara tiba-tiba mencuri perhatian. Salah satunya Nartok, rapper yang berhasil masuk dalam “Under The…

  • Album dan EP Terbaik Indonesia 2020: Representasi Tahun Asu

    Album dan EP Terbaik Indonesia 2020: Representasi Tahun Asu

    Tahun ini bisa dibilang sebagai tahun yang berhasil memutarbalik segala hal, khususnya industri kreatif. Tidak hanya industri besar seperti televisi dan mega-konser seperti Hammersonic dan Synchronize Fest, panggung-panggung kecil (gigs, cafe, acara kolektif) pun ikut merasakan bagaimana pahitnya menjalani tahun yang suram ini. Dari segala jungkir balik yang terjadi di tahun ini, tetap saja ada pelaku yang bandal dan pantang menyerahkan nasib. Beberapa diantaranya malah justru punya waktu luang yang lebih dan memantapkan diri untuk debut, rilis tunggal (single) dan bahkan menerbitkan album dan EP (extended play) yang secara kualitas bisa menghibur korban kebangsatan pandemi. Skena musik lokal, khususnya Medan,…

  • Antara Warganet, Nadin Amizah dan Idola Pop Lainnya

    Antara Warganet, Nadin Amizah dan Idola Pop Lainnya

    Aku sempat kebingungan untuk menentukan judul awalnya. Entah ingin menyebut ihwal yang ramai beberapa saat yang lalu di Twitter ini sebagai apa. Persoalan tentang Nadin Amizah ini bercampur mulai dari permasalahan sebagai individu, sebagai seniman dan figur publik, dari para fanatis dan juga warganet yang awalnya hanya sekadar guyon namun berakhir pada kerusuhan dengan edukasi ndakik-ndakik ala platform yang terkenal sebagai penghasil beragam pakar. Rentetan peristiwa ini tentu saja berhasil menaikkan nama Nadin Amizah sebagai trending pertama di lini masa Twitter Indonesia. Tanpa perlu panjang lebar menjelaskan siapa sebenarnya Nadin Amizah ini, nama Nadin sendiri sebenarnya sudah cukup ramai bersliweran di jagat maya.…

  • Telisik Asik RUU Musik

    Telisik Asik RUU Musik

    Sebagai insan akademis yang lebih doyan melihat lini masa ketimbang draf skripsi, tentulah kegaduhan tentang RUU Musik yang berseliweran di segala kanal tidak mungkin aku lewatkan. Partisipan yang berhelat dalam kegaduhan ini juga beragam, mulai dari yang misuh, suara dari kalangan musisi itu sendiri hingga tim kompor yang rindu dengan keributan yang berkualitas. Secara garis besar segala keributan ini bermuara pada beberapa hal: kebebasan berekspresi, industri, pasal karet dan bermacam absurditas yang menyertainya. Beberapa hari setelah segala kisruh ini mengambang dengan berbagai opini yang nyaris lebih absurd dari pasal-pasal yang diprotes, barulah aku bisa menjumpai naskah asli RUU yang sangat…