Yang dicocoktanam hanya angkara
Sedang rahim putih memuai legam
Jajar tubuh disuntik amora
Namun kapita haus artapuja
Biarkan dua jari mengapit dahi
Dipicu jemari mengatup tenang
Akan ada luapan aku yang sirah
Ragaku hanyalah tabun
Pulanglah kala butuh
Awanama menjadi amin