Akhirnya sempat juga menulis acara satu ini sekarang. Padahal ngeblog lagi ya salah satu niat awalnya biar bisa nulis kalau main-main ke acara-acara yang asik. Salah satunya pameran mini ini. Solidaritas Pameran Anak Muda (SPAM) Medan yang bertema “Bencana”. Pameran ini dibuka pada 7 November lalu bertempat di BB Alin (Belakang Cafe Ruang Publik), Sei Putih Medan.
Meski ukurannya terbatas tapi pameran ini punya banyak jejeran karya, penuh dari ujung yang satu hingga ke ujung yang lain. Itu juga sudah dibatasi, satu artis hanya menampilkan satu karya saja. Total ada 21 artis yang menampilkan karyanya. Belum lagi ditambah beberapa penampilan lain seperti live painting dan live music yang ikut meramaikan pembukaan pameran ini.
Berawal dari hari yang hujan, setelah dirasa agak reda dan mengingat jarak kantor ke BB Alin cukup dekat, aku segera berangkat ke sana dan sampai sekitar jam setengah 6. Sepi, wajar karena hujan mungkin. Syukurnya ada beberapa orang yang bisa diajak ngobrol dan kenalan dengan beberapa orang baru lagi. Sampai hari mulai gelap, belum juga ada tanda-tanda hujan akan reda dan orang yang muncul.
Sampai hampir jam 9 malam barulah orang-orang mulai berdatangan. Entah karena pameran ini terwujud memang dari lingkaran pertemanan artis di Kota Medan, yang datang ya lingkaran kedua atau ketiga dari penyelenggaran pameran ini. Singkatnya, dari kawan ke kawan.
Acara dibuka dengan membuka tirai pameran yang “nyeni banget”. Tirai yang merupakan logo dari Solidaritas Pameran Anak Muda (SPAM) ini merupakan legenda sejuta umat. Siapa yang tidak kenal gambar dua gunung, satu matahari di tengah, jalan dan sawah sebagai pelengkapnya? Mungkin kesannya agar seni bisa dibuat siapa saja dan dinikmati siapa saja (sok tau). Ditambahkan pula pelengkap padi dan kapas, mungkin agar kesannya seperti institusi “anu” yang kalau buat logo harus ada padi dan kapasnya barulah afdhol.
Setelahnya penonton bisa menikmati pameran seperti biasanya. Antusias dari orang yang datang sangat baik. Tempat pameran kecil itu sempat sesak beberapa waktu. Beberapa orang mengabadikan hasil pamerannya untuk di-upload, selanjutnya di-repost oleh akun dari solidaritaspamerananakmuda dan sang empunya karya.
Sembari melihat karya, pada malam pembukaan pameran dilanjutkan dengan live music. Tidak ketinggalan sajian yang mendampingi untuk menonton pembukaan pameran ini, ada jagung bakar sebagai konsumsi utama dan es lilin yang tiba-tiba muncul dan namanya direncanakan hari itu juga. Ajaib memang. Pembukaan dari salah satu pameran anak muda medan ini resmi dibuka dan sangat berkesan. Seru sekaligus mengobati keinginan nongkrong dan ketemu kawan-kawan yang terhalang selama pandemi covid-19 ini.
Meski malam pembukaannya sudah berakhir, pameran ini berlangsung dari tanggal 7-28 November 2020, jadi masih bisa kalau mau mampir dan lihat-lihat pameran ini. Kalau hendak datang berkunjung, ada baiknya untuk DM akun BB Alin atau solidaritaspamerananakmuda karena jam buka dan tutupnya sangatlah fleksibel. Namanya juga seniman.
Leave a Reply