Tiga gading yang kubakar
Hanya mula dari kitab-kitab yang aku hutang dari hantu-hantu di sebuah bukit
Setelah perutku penuh dengan pasar akhir bulan
Aku jatuh pada valid imaji, persis cinta pertama
Mungkin besok akan ada hari dimana aku dijeruji, entah sebagai musuh yang kalah atau pahlawan yang salah langkah
Mungkin pula aku tidak sublim di ingatan walau ratusan namaku ada di perpustakaan
Jalanan penuh tipu daya dan ragam kelakar pelan-pelan mengubah seorang anak menjadi pekerja berupah kecil
Semoga kelak mukjizat yang dipertemukan tidak hanya perihal tentang kehadiran hal-hal tidak biasa pada punggung: sayap, emas, belati atau beban masa lalu
Malam kemarin aku mengucap amin untuk diriku sendiri
Mungkin esok entah esoknya lagi aku akan mengucap amin untuk seluruh dunia