Di atas tanah tandus
Sekumpulan kau berdiri
Menjadi tanda tanya
Bertanya tanda-tanda
Angin rapalan yang berhembus
Hanyalah bising sana-sisi
Dan ritus yang berjalan setapak
Hanya kerumun asing tanpa nama
Takhayul telah dicukupkan lupa
Sebagai kisah-kisah pengantar tidur paling fasih
Keinginan untuk bertemu dengan yang Maha
Menjadi ketulusan buta teramat fasik
Detik-detik setelah para Maha mati
Mereka hidup jadi etimologi, karya seni dan kantong pundi
Namun kau coba hidupi
Modal internet dan paham astrologi
Nyanyian rural terdengar bagai racau yang parau
Namun ode bardik jadi gerung teramat merdu
‘Tak sadarkah saat yang kau sembah beda pulau
Sesosok kuyang dan palasik di sudut kamar melengos melihatmu
Oh, Puan
Maukah kau berhenti membaca American Gods?